1. Pengertian File Sequensial
- Organisasi File sequensial adalah suatu cara atau teknik untuk menyimpan dan mengorganisasikan record-record dalam sebuah berkas.
- Organisasi File sequential merupakan proses dalam system berkas yang mengakses data secara berurut (ordered file).
- Setiap record pada file sequensial memiliki jumlah atribut, nama atribut, urutan atribut, tipe dan panjang field atribut yang sama.
- Record-record pada file sequensial diurutkan berdasarkan key tertentu.
- Key adalah identifikasi unik dari record yang digunakan untuk membedakan satu record dengan record lainnya.
- Dengan adanya key, maka bisa dilakukan proses pengurutan yang mengakibatkan waktu akses yang semakin cepat.
2. Karakteristik File Sequensial
- Atribut-atribut data dikategorikan. Record berisi semua nilai data atribut dengan urutan dan posisi yang sama.
- Record-record data terurut dalam satu aturan/kriteria tertentu.
- Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap record.
- Setiap record mempunyai data atribut dalam urutan yang sama.
3. Komponen File Sequensial
> Komponen file sekuensial terdiri dari:
- Master File (file utama atau file data)
- File transaction log berstruktur pile
> Pada file sekuensial, data yang tersimpan dalam file utama, merupakan data yang sudah terurut.
> Sedangkan file transaksi pada file sekuensial merupakan data yang belum terurut.
4. Konsep Penting File Sequensial
- Penentuan urutan record digunakan “kunci” record, yaitu atribut kunci.
- “Kunci” berupa satu atribut atau lebih. (kunci harus unik).
- Record-record dikelola/dijaga berdasar atribut-atribut kunci.
5. Struktur dan Pengaksesan
Struktur
- Satu deskripsi tunggal diterapkan ke semua record di file sekuen. Semua record identik.
- Jika terdapat penambahan atribut baru ke record, seluruh file harus di reorganisasi, yaitu: setiap record ditulis ulang dengan ruang kosong (space) untuk item data baru.
- Bentuk record tetap (fixed record) mempermudah pengaksesan.
Implementasi
-Sebutan file sekuen adalah bila file memenuhi kriteria file sekuen, yaitu record-record data diurut dalam satu sekuen/aturan tertentu.
-Terdapat dua implementasi utama file sekuen, yaitu :
1. Record-record di link satu dengan lainnya seperti linked-list secara terurut.
2. Record-record di simpan terurut secara fisik. Implementasi ini meminimalkan pengaksesan blok sehingga meningkatkan kinerja pengaksesan sekuen. Pada analisis, implementasi yang digunakan.
Penyisipan
-Penyisipan dilakukan di file pile, disebut file log transaksi (transaction log file) atau file overflow. Penyisipan di file log dilakukan sampai ukuran file pile berukuran besar.
-Pembaruan secara batch dilakukan saat reorganisasi file.
Mekanisme Reorganisasi
-File log transaksi diurut (sort) berdasar atribut kunci.
-Dilakukan penggabungan (file utama dan file log transaksi yang terurut) menjadi file sekuen baru.
6. Analisis Kinerja File Sequensial
A) Ukuran Record (R)
R= a.V
a : jumlah atribut (field) pada satu record
V : panjang rata-rata nilai atribut (byte)
B) Waktu Pengambilan Record Tertentu (TF)
#Pencarian menggunakan atribut non-kunci
>>Belum ada file log
TF = ½ waktu pencarian blok
TF = ½ b.(B/t`) = ½ n.(R/t`)
b = jumlah blok
b = n/Bfr
>>Sudah ada file log
TFO = ½ o.R/t`
TF = ½ (n+o)R/t`
#Pencarian menggunakan atribut kunci (pencariaan biner)
>>Belum berbentuk log
>>Sudah berbentuk log
C) Waktu Pengambilan Record Berikutnya (TN)
TN = waktu transfer 1 blok × peluang ditemukannya record dalam blok yang sama.
D) Waktu Penyisipan Record Baru (TI)
- Cari, geser, sisip
- Memakai log file
E) Waktu Pembaruan Record (TU)
- Bukan kunci
- Terhadap kunci: cari record, hapus record, sisipkan record.
Terhadap kunci: cari record, hapus record, sisipkan record
F) Waktu Pembacaan Seluruh Record (TX)
G) Waktu Reorganisasi File (TY)
Putaran disk : 8000 rpm
Seek time : 5 ms
Transfer rate : 2048 byte/ms
Waktu untuk pembacaan dan penulisan : 2 ms
Parameter penyimpanan
Metode blocking : fixed blocking
Ukuran blok : 4096 byte
Ukuran pointer blok : 8 byte
Ukuran interblock gap : 1024 byte
Jumlah field : 8 field
Jumlah nilai : 25 byte
Parameter reorganisasi
File log transaksi : 0 record
Parameter pemrosesan
Waktu untuk pemrosesan blok : 2 ms
Hitung
R, TF, TN, TI, TU, TX, TY
- Organisasi File sequensial adalah suatu cara atau teknik untuk menyimpan dan mengorganisasikan record-record dalam sebuah berkas.
- Organisasi File sequential merupakan proses dalam system berkas yang mengakses data secara berurut (ordered file).
- Setiap record pada file sequensial memiliki jumlah atribut, nama atribut, urutan atribut, tipe dan panjang field atribut yang sama.
- Record-record pada file sequensial diurutkan berdasarkan key tertentu.
- Key adalah identifikasi unik dari record yang digunakan untuk membedakan satu record dengan record lainnya.
- Dengan adanya key, maka bisa dilakukan proses pengurutan yang mengakibatkan waktu akses yang semakin cepat.
2. Karakteristik File Sequensial
- Atribut-atribut data dikategorikan. Record berisi semua nilai data atribut dengan urutan dan posisi yang sama.
- Record-record data terurut dalam satu aturan/kriteria tertentu.
- Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap record.
- Setiap record mempunyai data atribut dalam urutan yang sama.
3. Komponen File Sequensial
> Komponen file sekuensial terdiri dari:
- Master File (file utama atau file data)
- File transaction log berstruktur pile
> Pada file sekuensial, data yang tersimpan dalam file utama, merupakan data yang sudah terurut.
> Sedangkan file transaksi pada file sekuensial merupakan data yang belum terurut.
4. Konsep Penting File Sequensial
- Penentuan urutan record digunakan “kunci” record, yaitu atribut kunci.
- “Kunci” berupa satu atribut atau lebih. (kunci harus unik).
- Record-record dikelola/dijaga berdasar atribut-atribut kunci.
5. Struktur dan Pengaksesan
Struktur
- Satu deskripsi tunggal diterapkan ke semua record di file sekuen. Semua record identik.
- Jika terdapat penambahan atribut baru ke record, seluruh file harus di reorganisasi, yaitu: setiap record ditulis ulang dengan ruang kosong (space) untuk item data baru.
- Bentuk record tetap (fixed record) mempermudah pengaksesan.
Implementasi
-Sebutan file sekuen adalah bila file memenuhi kriteria file sekuen, yaitu record-record data diurut dalam satu sekuen/aturan tertentu.
-Terdapat dua implementasi utama file sekuen, yaitu :
1. Record-record di link satu dengan lainnya seperti linked-list secara terurut.
2. Record-record di simpan terurut secara fisik. Implementasi ini meminimalkan pengaksesan blok sehingga meningkatkan kinerja pengaksesan sekuen. Pada analisis, implementasi yang digunakan.
Penyisipan
-Penyisipan dilakukan di file pile, disebut file log transaksi (transaction log file) atau file overflow. Penyisipan di file log dilakukan sampai ukuran file pile berukuran besar.
-Pembaruan secara batch dilakukan saat reorganisasi file.
Mekanisme Reorganisasi
-File log transaksi diurut (sort) berdasar atribut kunci.
-Dilakukan penggabungan (file utama dan file log transaksi yang terurut) menjadi file sekuen baru.
6. Analisis Kinerja File Sequensial
A) Ukuran Record (R)
R= a.V
a : jumlah atribut (field) pada satu record
V : panjang rata-rata nilai atribut (byte)
B) Waktu Pengambilan Record Tertentu (TF)
#Pencarian menggunakan atribut non-kunci
>>Belum ada file log
TF = ½ waktu pencarian blok
TF = ½ b.(B/t`) = ½ n.(R/t`)
b = jumlah blok
b = n/Bfr
>>Sudah ada file log
TFO = ½ o.R/t`
TF = ½ (n+o)R/t`
#Pencarian menggunakan atribut kunci (pencariaan biner)
>>Belum berbentuk log
>>Sudah berbentuk log
C) Waktu Pengambilan Record Berikutnya (TN)
TN = waktu transfer 1 blok × peluang ditemukannya record dalam blok yang sama.
- Cari, geser, sisip
- Memakai log file
E) Waktu Pembaruan Record (TU)
- Bukan kunci
- Terhadap kunci: cari record, hapus record, sisipkan record.
Terhadap kunci: cari record, hapus record, sisipkan record
F) Waktu Pembacaan Seluruh Record (TX)
G) Waktu Reorganisasi File (TY)
#LATIHAN SOAL
Diketahui struktur file sekuen:
Parameter harddiskPutaran disk : 8000 rpm
Seek time : 5 ms
Transfer rate : 2048 byte/ms
Waktu untuk pembacaan dan penulisan : 2 ms
Parameter penyimpanan
Metode blocking : fixed blocking
Ukuran blok : 4096 byte
Ukuran pointer blok : 8 byte
Ukuran interblock gap : 1024 byte
Parameter file
Jumlah rekord di file : 100.000 rekordJumlah field : 8 field
Jumlah nilai : 25 byte
Parameter reorganisasi
File log transaksi : 0 record
Parameter pemrosesan
Waktu untuk pemrosesan blok : 2 ms
Hitung
R, TF, TN, TI, TU, TX, TY
JAWAB
a) R = a.V
= 8.25
= 200
b) TF (Non Kunci)
Bfr = B/R
= 4096/200
= 20,48
WG = G/Bfr
= 1024/20,48
= 50
WR = B/Bfr
= 4096/20,48
= 200
W = WG + WR
= 50 + 200
= 250
t’ = (t/2) * (R/(R+W))
= (2048/2)*(200/(200+250))
= 1024 * (200/450)
= 1024 * 0,44
= 450,56
TF = ½ n(R/t’)
= ½ . 100.000(200/450,56)
= 50.000 . 0,44
= 22.000
c) btt = B/t
= 4096/2048
= 2
TN =
btt/Bfr
= 2/20,48
=0,09
d) TI = TF + ½ (n/Bfr)(btt/TRW)
= 22.000 + ½ (100.000/20,48)(2/2)
= 22.000 + ½ .
4882,81
= 22.000 + 2441,4
= 24441,4
e) (Bukan Kunci)
TU = TF + TRW
= 22.000 + 2
= 22.002
(Terhadap Kunci)
TU = TF+TI
= 22.000 + 24441,4
= 46441,1
f) TX = TSort
+ (o) + (n+o)(R/t’)
= 0(0) + (100.000+0)(200/450,56)
= 0 + (100.000 .
0,44)
= 44.000
g) TY = TSort
+ (o) + 2(n+o)(R/t’)
= 0(0) + 2(100.000+0)(200/450,56)
= 0 + 2(100.000 .
0,44)
= 2 . 44.000
= 88.000