Monday, 9 November 2015

Gadis Ini "Booking" Tempat Di Neraka, Allah Masukkan Seketika Itu Juga

Sebuah kisah tentang seorang gadis yang
membooking tempat di neraka, Semoga kisah
ini bisa kita jadikan pelajaran yang berharga
dan kita ambil hikmahnya..
Musim panas merupakan ujian yang cukup
berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap
mempertahankan pakaian kesopanannya. Gerah
dan panas tak lantas menjadikannya
menggadaikan agama dan etika. Berbeda
dengan musim dingin, dengan menutup telinga
dan leher kehangatan badan bisa terjaga.
Jilbab memang memiliki multifungsi.
Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang,
dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus,
ada seorang perempuan muda berpakaian
kurang layak untuk dideskripsikan sebagai
penutup aurat, karena menantang kesopanan.
Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu
saja dengan cara pakaian seperti itu
mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan
sebagai keprihatinan sosial.
Seorang bapak setengah baya yang kebetulan
duduk disampingnya mengingatkan bahwa
pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan
sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri.
Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar
aturan agama dan norma kesopanan. Orang
tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan,
sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.
Apa respon perempuan muda tersebut?
Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan
kemarahannya karena merasa hak privasinya
terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak
prerogatif seseorang!
“Jika memang bapak mau, ini handphone saya.
Tolong pesankan saya, saya mau booking
tempat di neraka Tuhan Anda!” Jawabnya
sambil ketawa terkekeh-kekeh. Orang tua
tersebut sangat terkejut mendengar jawaban
dan si gadis tersebut.
Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua
berjanggut itu hanya bisa beristighfar. Ia terus
menggumamkan kalimat-kalimat Allah.
Penumpang lain yang mendengar kemarahan si
wanita ikut kaget, lalu terdiam.
Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap.
Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap
dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda
itu.
Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di
perhentian. Gadis tersebut di dapati tertidur di
muka pintu bis sehingga menghalangi
penumpang lain untuk keluar.
“Bangunkan saja!” kata seorang penumpang.
“Iya, bangunkan saja!” teriak yang lainnya.
Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.
Salah seorang penumpang lain yang tadi duduk
di dekatnya mendekati gadis tersebut dan
menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar
posisinya berpindah. Namun, ia juga tak mau
bangun
Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si
gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan
kepalanya.
“Gadis itu telah kembali menemui Robbnya
dalam keadaan yang tidak disangka”. Para
penumpang menjadi cemas dengan berita yang
menggemparkan itu.
Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh
gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang orang
segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah
gadis tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut.
Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang
terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi
hitam seolah olah dibakar api. Dua tiga orang
yang coba mengangkat mayat tersebut juga
keheranan karena tangan mereka terasa panas
dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si
mayat.
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar,
kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat
Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua
yang duduk di sampingnya. Ada pula yang
histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan
linangan air mata.
Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam
keadaan menantang Tuhan. Seandainya tiap
orang mengetahui akhir hidupnya. Seandainya
tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir
setiap saat. Seandainya tiap orang takut
bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang
buruk. Seandainya tiap orang tahu bagaimana
kemurkaan Allah. Sungguh Allah masih
menyayangi kita yang masih terus dibimbing-
Nya. Allah akan semakin mendekatkan orang-
orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.
Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam
sana?
Wallahu A’lam bishawwab
Semoga Jadi Renungan bagi kita semua..

Sumber : KabarMakkah.com

0 komentar:

Post a Comment